TAKALAR SulSel -Viralnews84.com Dua anggota DPRD Kabupaten Takalar, Israwati (Partai Gerindra) dan Sri Reski Ulandari (Partai Kebangkitan Bangsa/PKB), kini bisa kembali bernapas lega.
Setelah sempat ditahan atas kasus dugaan penipuan dan penggelapan dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah, keduanya mendadak dibebaskan cepat usai penangguhan penahanan oleh Polres Takalar, Kamis (31/10/2025) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
“Iya, penangguhan penahanan,” ujar Kapolsek Mappakasunggu Iptu Sumarwan singkat saat dikonfirmasi, Jumat (31/10/2025).
Kebebasan dua wakil rakyat itu bukan datang tanpa bantuan. Ketua DPRD Takalar, Muhammad Rijal, turun langsung menjamin penangguhan penahanan keduanya. Ia bahkan datang menjemput mereka di Polsek Mappakasunggu, didampingi anggota Fraksi NasDem Ahmad Sabang.
“Kami berterima kasih kepada Kapolres Takalar atas kebijaksanaannya,” kata Rijal usai proses penangguhan.
Sementara itu, kuasa hukum kedua tersangka, Prawidi Wisanggeni, menyebut pihaknya kini akan menempuh jalur restoratif justice (RJ) upaya penyelesaian perkara di luar pengadilan.
“Setelah ini kami upayakan jalur RJ berjalan, tapi kami juga menghormati penyidik untuk tetap melanjutkan proses hukum secara profesional,” ujarnya.
Namun publik menyoroti kecepatan proses pembebasan kedua legislator tersebut. Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Takalar AKP Hatta menegaskan bahwa penetapan tersangka dilakukan setelah ditemukan cukup bukti dari dua laporan polisi yang masuk pada Juli dan Agustus 2025.
“Ada dua laporan polisi, tapi perbuatannya sama, yaitu dugaan penipuan atau penggelapan. Modusnya berbeda, tapi keduanya merugikan masyarakat,” kata Hatta, Selasa (28/10/2025).
Keduanya juga sempat dianggap tidak kooperatif selama proses penyelidikan dan penyidikan, hingga akhirnya dijebloskan ke tahanan. Tapi entah mengapa, proses hukum yang semula tegas kini berubah lembut begitu jaminan dari pimpinan dewan turun.
Kini publik bertanya-tanya, apakah hukum di Takalar hanya tajam ke rakyat kecil, tapi tumpul ketika menyentuh kursi kekuasaan?
Kasus penipuan yang merugikan masyarakat justru berujung pada pembebasan dini di tengah malam, potret nyata bagaimana keadilan bisa berubah arah tergantung siapa yang dijeratnya.
(Tim)

